Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan ponsel, kekhawatiran tentang potensi risiko kesehatan, khususnya risiko kanker otak, telah menjadi topik perdebatan dalam beberapa dekade terakhir. Banyak orang khawatir bahwa radiasi frekuensi radio (RF) yang dipancarkan oleh ponsel dapat memicu perkembangan kanker, terutama kanker otak, mengingat otak adalah organ yang paling dekat dengan ponsel saat digunakan. Namun, sejumlah studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menghubungkan penggunaan ponsel dengan peningkatan risiko kanker otak.
Penelitian Jangka Panjang
Beberapa studi besar dan jangka panjang telah dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker otak. Salah satu penelitian terbesar dilakukan di Denmark, yang melibatkan lebih dari 400.000 orang dewasa. Hasil penelitian tersebut tidak menemukan peningkatan risiko glioma (jenis kanker otak yang umum) atau tumor otak lainnya di antara orang yang menggunakan ponsel selama lebih dari 10 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya.
Studi besar lainnya yang dikenal sebagai Interphone Study, melibatkan peserta dari 13 negara berbeda, juga tidak menemukan bukti yang mendukung adanya peningkatan risiko kanker otak yang signifikan akibat penggunaan ponsel. Meskipun studi ini mencatat adanya sedikit peningkatan risiko glioma pada pengguna berat, hasil tersebut tidak dianggap cukup kuat atau konsisten untuk menyimpulkan bahwa ponsel menyebabkan kanker.
Mekanisme Radiasi RF dan Kanker
Ponsel memancarkan radiasi frekuensi radio non-ionisasi, yang tidak memiliki cukup energi untuk merusak DNA atau menyebabkan mutasi sel yang biasanya berhubungan dengan pembentukan kanker. Tidak seperti sinar-X atau radiasi ionisasi, radiasi RF hanya meningkatkan panas di area tertentu tubuh, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan perubahan struktural pada sel-sel otak. Inilah sebabnya mengapa secara biologis, hubungan antara radiasi ponsel dan kanker otak dianggap sangat tidak mungkin.
Studi Terbaru
Penelitian yang lebih baru dan terus diperbarui juga menunjukkan hasil yang konsisten dengan temuan sebelumnya. Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan oleh American Cancer Society menyimpulkan bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam kasus kanker otak di populasi umum yang sebanding dengan peningkatan penggunaan ponsel. Jika ponsel memang menjadi penyebab utama kanker otak, seharusnya ada peningkatan tajam dalam jumlah kasus kanker otak seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna ponsel, tetapi hal ini tidak terjadi.